Apa ini Cinta??

Banyak mimpi dan harapan yang rindu itu masih ku simpan rapi😃 dan berharap jadi kenyataan. Tapi ternyata...** Aku masih perlu banyak belajar lagi. Banyak hal yang belum kutahu dan pahami. Begitu juga dengan kisah cintaku yang tak kupahami, cinta yang tak sampai, apa inikah cinta?**** Apa ini Cinta? Hari ini aku melihat foto profil dirinya dengan seorang perempuan, pikirku itu bukan mamanya, adiknya atau kakaknya, aku yakin. Aku mulai berpikir apa ini alasan dia tidak tak mengabariku lagi? Heii apa kamu cemburu? Tidak tahu. Ah diakan bukan siapa2ku. Perhatiannya sempat membuatku berharap lebih padanya. Iya iya aku harus jujur. Iya aku cemburu. Iya aku berharap padanya. Iya aku cinta dia. Pada Waktu masih saling kasih kabar, walaupun aku yang lebih banyak mengabarinya..waktu itu ku kumpulkan keberanianku, ku buang jauh-jauh rasa malu dan gensiku. Ku beranikan diri menyatakan cintaku padanya. Tak layak sungguh aku yang harus memulainya. Tapi ya sudahlah, pikirku aku tak ingin dia pergi lagi, aku ingin dia tahu aku cinta dia, ingin bersamanya. Alhasil saat aku menyatakan cintaku..apa jawabnya.. dia tak menjawab..katanya dia akan mengatakan sesuatu nanti ketika bertemu langsung. Dia janji padaku. Dia memberiku harapan... dia bilang ia sayang padaku. Tapi tak ingin pacaran denganku. Aku takut ini tak akan terkabul...ya. Aku terburu-buru. Padahal segala hal kan ada waktunya. Akupun berpikir mungkin dia tak ingin menyakitiku..dia ingin benar-benar yakin dulu baru mengatakannya. Mungkinkah ini cinta? aku cemburu saat melihat dia foto bersama perembuan lain dan dijadikan foto profilnya. Apa iya dia sengaja ingin memberitahuku aku tak boleh mengganggu dirinya. Apa iya dia ingin bilang dia sudah temukan kekasih hatinya? Apa iya dia tak ingin menyakitiku secara langsung, sehingga tak beranikan diri bilang ia tak mencintaiku, tapi berpura-pura tak memberi jawaban dan memberi harapan palsu? Apa iya dia tak percaya jika aku sayang padanya? Apa iya aku memang benar bukan pilihan hatinya? Apa iya??? Cukup-cukup...sudah. Jangan tanya lagi...dia sudah pergi dengan janji dan harapan palsu. Lupakan. Jangan menyakiti dirimu lagi. Jika kamu benar cinta padanya, kamu harus lupakan dia, biarkan dia bahagia. Bukankah melihatnya bahagia kamupun bahagia? Semua pertanyaannya hanya satu jawabannya. Kamu mencintai dia tapi dia tidak mencintaimu. Bagaimanapun dia telah memberiku banyak pelajaran berharga, dia mengajariku berani mengungkapkan cinta. Dia mengajariku melupakan tapi tidak membenci. Terimakasih ya. Maaf ya aku terlalu memaksakanmu untuk terima cintaku. Maaf aku terlalu ingin memilikimu, dan itu salah. Karena semua orang punya hak untuk menolak, setiap orang punya hak untuk memilih dan menentukan pilihan. Bahagia ya dirimu selalu. Pesanku...Jika suatu saat kita bertemu tanpa sengaja jangan saling menyapa ya, biarlah kita seperti orang asing yang bertemu. Itu sudah cukup membantuku melupakanmu. Bukanku tak ingin berteman tapi aku tak ingin munafik...aku takut aku tak bisa kendalikan hatiku. Memblokirmu dari sosmet, menghapus fotomu, nomor Hpmu sedikit menolongku melupakanmu. Iya seperti lirik lagu JUDIKA "Andai aku bisa memutar waktu, aku tak ingin mengenalmu" tapi ya semua telah terjadi...dan meninggalkan pelajaran yang harus aku pelajari untuk dkebaikan diriku juga. Ini dariku untukmu seorang yang sempat aku benci tapi benci itu berubah menjadi cinta. Dan tak ingin cinta itu berubah menjadi benci lagi. Biarlah cinta itu mati perlahan. Dan akhirnya tumbuh tunas cinta yang baru di tanah yang baru dan pemilik yang baru. Terimakasih kuucapkan pada dirimu yang berhasil mencuri perhatianku. Tapi biarlah kita seperti orang asing. Yang ada batasan. Tapi saling menghormati selayaknya orang yang mengenal tata krama dan sopan santun. *Surat rinduku _RD