Bagaimana Menurutmu? Apa pendapatmu?

 Bagaimana menurutmu? Apa pendapatmu?

Memberikan pertanyaan..kesediaannya mau menerima atau membiarkannya memberikan masukan, pendapat atau seperti apa keinginannya.

Contohnya, kamu dan temanmu baru saja pulang sekolah. Dan kamu ingin memgajaknya ketempat lain, pergi makan, atau nonton begitu..dan kamu ingin sekali bersama temanmu. Sampai-sampai kamu mengabaikan pendapatnya. Ia awalnya tidak mau ikut. Ia ingin pulang saja ke rumah. Tapi karena kamu bersikeras dan memaksa akhirnya ia mau juga jalan bersamamu. Apa ini sikap yang baik. Coba kamu bayangkan kamu yang di posisinya. Bagaimana perasaanmu. Baik jika ia menikmati jalan bersamamu. Tapi kalo tidak gimana? Wahh..dia hanya ga enakan dan menerimanya dengan terpaksa. Kan tidak baik ya. Kasihan dianya tersakiti tanpa disadari. 

Tpi tergantung si kalo sama-sama tahu alasanya...kenapa mau jalan dulu..atau kenapa harus segera pulang lebih dulu.

Ada kemungkinankan dianya ga enakan kalo jalan kamunya yang selalu traktir. Diakan juga mau mentraktir kamu.

Atau dianya tidak ada ongkos buat jalan..buat makan..atau buat beli-beli yang lain.

Atau bisa jadi dia malas kalo jalan-jalan bersama. Ato jalan-jalan aja.. dia hanya mau menikmati kesendiriannya. Atau ada hal lain yang dianggap penting yang harus dia selesaikan waktu itu juga. Ada janji lain mungkin. Ada pekerjaan dan sebagainya Jadi dia menolak untuk pergi. Tapi karena dia orangnya ga enakan dan menghargai orang bangat. Dan takut mengecewakan..ya sudaha dia terpaksa. Pada hal sesungguhnya tidak menginginkannya.

Hmmmp apa kamu pernah mengalaminya? Hehe..

Tapi dipikir-pikir juga kurang baik ya. Jika kita memaksakan kehendak kita. Kita yang memutuskan. Dan tidak membiarkan dirinya yang memutuskan jawabannya. Mau atau tidak. Kan terkesannya memaksa dan egoiskan.

Coba saja..contohnya: habis pulang sekolah kita makan ya di luar..jalan-jalan sebentar? Kamu mau tidak? 

▪ Menurutmu bagaimana? kita jalan-jalan makan dulu..atau segera pulang ke rumah saja?.

▪Aku mau makan dulu di (nama tempat)? Kamu mau ikut? Atau kamu punya ide tempat makan yang enak di mana?

Biarkan dia yang memberikan jawabannya dan keputusannya sendiri. Na setelah itu baru deh keputusannmu disampaikan..dan kalian boleh berunding ikut keputusan yang mana..dgn alasan2 yang masuk akal dan berguna. Jadi tidak egois memutuskan sendiri. Ini dalam lingkup pertemanan. Konteksnya makan bersama di luar (mencari tempat makan).

Oke hanya itu saja. Hehe.

Ini pengalamanku yang sebenanrnya aku kurang suka makan di tempat A.. e tapi diputusin sendiri oleh teman untuk makan di situ?? Dan aku ikuti saja..dan aku juga tidak mau ikut jalan keluar berasama..aku ingin segera pulang. Tapi karena terkesannya memaksa..ya sudah dituruti saja. Takut memgecewakan dan tidak enakan..* yang sebenarnya ini salah. Karena tidak mengikuti kata hati. Dan bagaimana? Seharusnya saling mengerti lagi dan memberikan kebebasan dalam menyampaikan keputusannya. Dan menerima dan menghargai setiap keputusan yang diambil sesama teman. Dan berikan saja nasihat tapi biarkan dia yang memutuskan. Jangan kita.. dan jangan terlalu mencampuri keputusan orang lain. Biarkan saja..semua yang terjadi akan dia alami..akan dia hadapi bukan kita...hehhe* 

Maaf ya kadang terpaksa ikut. Padahal tak suka. Tak ingin. Tapi karena me.ghargai dan tidak enakan. 

Lain kali aku akan lebih menghargai keputusanku lagi. Kalo tidak ya tidak. Maaf, tapi tidak. Oke thank you😇

Komentar

Postingan Populer